Jumat, 23 Desember 2011


Jika pekerjaan sedang bertumpuk dikantor, agan mungkin dengan cepat meraih makanan "gorengan", donat, burger, snack basah dll diatas meja. Sebaliknya, agan mungkin tidak pernah bermimpi makan sambil duduk di closet (WC), karena setiap orang "tahu" bahwa toilet itu "kotor" dan penuh dengan kuman. Namun rata2x sebuah meja kerja memiliki 50x lebiih banyak bakteri per-sentimeter persegi dibandingkan dudukan closet atau toliet (WC).



Dr. Charles Gerba, seorang mikrobilogi dari Universitas Arizona, menemukan fakta ini. Ia adalah dokter seorang dokter pakar kuman. Lebih dari tiga dekade yang lalu ia menulis 400 artikel tentang infeksi dan disinfeksi dalam jurnal kalangan terbatas.





Ia memecahkan masalah yang dihadapi National Science Foundation terkait dengan sistem penanganan limbah air di Antartika, di McMurdo Station. Ia membantu dengan memberi saran tentang sistem daur ulang air, baik untuk NASA maupun stasiun ruang angkasa Rusia, Mir. Ia sangat senang dengan pekerjaannya sehingga ia menamai anak laki-laki sulungnya Escherichia yang berasal dari huruf E pada E. coli, bakteri terkenal yang terdapat di kotoran manusia. Ia berusaha mengatasi penolakan keluarganya dengan berkata kepada ayah mertua-nya bahwa Escherichia adalah nama seorang raja dalam perjanjian lama di kitab suci.



Dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2001, ia dan timnya mencari 5 jenis bakteri berbeda E.coli, Klebsiella, Pneumonia, Streptococcus, Salmonella, dan Staphylococcus aureus.

Spoiler for E.coli



Spoiler for Klebsiella


Spoiler for Pneumonia



Spoiler for Streptococcus


Spoiler for Salmonella


Spoiler for Staphylococcus aureus



Tim ini meneliti kantor-kantor diempat lokasi di Amerika Serikat (New York, San Fransisco, Tampa dan Tucson). Di setiap lokasi, mereka menguji berbagai permukaan tiga kali sehari selama 5 hari. Mereka mengambil sample dari 12 permukaan yang berbeda (meja, gagang telepon, mouse, komputer, keyboard, tombol lift, tombol "start" foto copy, dudukan toilet, pegangan pintu kulkas, keran air dll).



Tim ini ingin mengukur pengaruh pembersihan atas setiap permukaan. Di setiap lokasi, satu kelompok pegawai menggunakan pembersih disinfektan untuk membersihakan permukaan tadi, sementara kelompok yang lain tidak melakukannya. (Penelitian ini dibiayai oleh CLOROX, perusahaan yang memproduksi disinfektan).



Spoiler for Silahkan Lihat Hasil Peniltiannya

Hasilnya Mengejutkan. Dalam setiap inci persegi (6,45cm2), mereka menemukan bahwa :

1. gagang telepon adalah yang paling kotor (25.127 bakteri) kemungkinan banyak orang menggunakan telpon yang sama.

2. Permukaan meja dengan 20.916 bakteri.

3. Keyboard komputer 3.295 bakteri.

4. Mouse komputer 1.676 bakteri.

dan inilah hebatnya, yang paling sedikit terkena bakteri adalah : DUDUKAN TOILET yang memiliki 49 bakteri per 6,45cm2 atau tepatnya 400x LEBIH bersih dari Permukaan meja !!!




Gerba berkata, untuk bakteri, "meja" adalah tempat yang paling mewah. Mereka berpesta sepanjang hari dari sarapan sampai makan siang dan bahkan makan malam. Meja adalah tempat kedua yang paling "berkuman" dikantor.



Pat Rusin dari Universitas Arizona tidak yakin mengapa dudukan toilet, yang agan harapkan menjadi tempat kegiatan mikroba paling banyak, ternyata menjadi salah satu tempat yang paling bersih. Sebuah teori yang pernah diajukannya adalah dudukan toilet terlalu kering untuk menjadi rumah yang nyaman bagi bagi populasi bakteri.



Penemuan lain mengatakan bahwa jika anda menggunakan pembersih antibakteri mereka, anda dapat mengurangi jumlah bakteri hingga 99,9%.
Meskipun demikian ane tetap engga mau makan camilan atau apapun diatas closet atau didudukan toilet (WC). Lebih bagus ane ambil disinfektan lalu ane bersihkan meja makan agar tidak berisi bakteri. BTW gan jangan gunakan Spon, kenapa?? karena spon berisi bakteri 10.000 bakteri/6,45cm2 , jadi lebih baik gunakan Tisu disinfektan yang sekali pakai !!!. masih mau makan di dudukan closet..??? 



sumber : 
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8449974

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!