Banyak kaum perempuan akan menangis saat tersakiti hatinya oleh kaum lelaki.
Memang kaum perempuan bisa menangis selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari saat hatinya benar-benar terluka.
Tapi dalam waktu singkat, kesedihan akan sirna tanpa disadari dan keceriaan kembali hadir.
Bagaimanakah dengan kaum lelaki? Saat hatinya terluka, mungkin tidak ada air mata yang menetes.
Memang banyak lelaki yang seakan tidak memiliki kesedihan sedikitpun. Tetapi yang terlihat hanyalah kebencian dan kekecewaan karena tersakiti.
Benarkah kaum lelaki tidak sedih?
Sebenarnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ada kesedihan yang terpendam.
Meski waktu telah lama berlalu dan segala hal telah berubah,
tapi kesedihan itu masih melekat dan muncul dalam ingatannya secara tiba-tiba.
Saat kaum lelaki sudah memiliki pasangan baru, tanpa diduga,
dia akan terkenang pada momen dimana dia pernah berjalan dengan mantan kekasihnya.
Ia akan mengingat bahwa perempuan itu pernah mengisi hari-harinya yang indah dan Ia begitu mencintainya.
Saat itulah lelaki akan mengalami kesedihan yang begitu dalam.
Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi sekali, tapi berulangkali.
Sehingga dapat dibayangkan betapa tersiksanya perasaan seorang lelaki.
Dalam sekejap perasaan lelaki menjadi down.
Lelaki seakan menjadi begitu lemah dan rapuh.
Tapi uniknya, ia berusaha menutupi dan tetap memperlihatkan sikap sewajarnya untuk memulihkan perasaannya sendiri.
Sehingga, tak ada seorang pun yang merasakan, kecuali hatinya sendiri yang teriris.
Menyakitkan memang bila kekasih yang anda cintai ternyata pergi meninggalkan anda begitu saja,
tanpa kabar berita apapun. Pastilah anda akan merasa kecewa,
sedih dan berjuta rasa yang tidak bisa anda ungkapkan.
Tapi jangan sampai hal tersebut membuat langkah anda berhenti disitu.
Pikirkan bagaimana anda melanjutkan hidup dan warnai hari anda dengan keceriaan.
Langkah pertama, luangkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Saat anda masih bersama sang kekasih,
memang hari-hari anda selalu diwarnai kebersamaan dengannya.
Tapi kini anda harus belajar untuk menangani segala masalah ataupun kondisi sendiri.
Tenangkan diri anda terlebih dahulu dan jangan terlalu buru-buru mencari penggantinya.
Buatlah perenungan. Apakah ada yang salah, hingga dia meninggalkan anda?
Anda tetap butuhkan waktu untuk merenungkan hal tersebut.
Cobalah anda flash back untuk menerka apa yang menyebabkan dia pergi. Setelah anda bisa menjawab penyebabnya,
maka anda bisa mencari kekasih yang baru.
Berbagi bersama teman-teman. Setelah dia pergi, janganlah anda mengisolasi diri untuk meratapi kesedihan.
Pergilah bersama teman-teman dan buatlah kesenangan untuk diri anda sendiri.
Siapa tahu anda bisa menemukan teman baru yang lebih menyenangkan ataupun kekasih baru disana.
Tapi sebaiknya jangan terburu-buru, nikmati saja, bersenang-senang dan biarkan segalanya berjalan apa adanya.
Larut dalam kesedihan hanya membuat anda semakin terpuruk. Memang menyakitkan mengingat hal tersebut,
tapi kenapa anda tidak bercerita kepada sahabat anda untuk berbagi?
Ceritakan semua isi hati anda agar beban di pundak terasa ringan.
Memang kaum perempuan bisa menangis selama berjam-jam, atau bahkan berhari-hari saat hatinya benar-benar terluka.
Tapi dalam waktu singkat, kesedihan akan sirna tanpa disadari dan keceriaan kembali hadir.
Bagaimanakah dengan kaum lelaki? Saat hatinya terluka, mungkin tidak ada air mata yang menetes.
Memang banyak lelaki yang seakan tidak memiliki kesedihan sedikitpun. Tetapi yang terlihat hanyalah kebencian dan kekecewaan karena tersakiti.
Benarkah kaum lelaki tidak sedih?
Sebenarnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ada kesedihan yang terpendam.
Meski waktu telah lama berlalu dan segala hal telah berubah,
tapi kesedihan itu masih melekat dan muncul dalam ingatannya secara tiba-tiba.
Saat kaum lelaki sudah memiliki pasangan baru, tanpa diduga,
dia akan terkenang pada momen dimana dia pernah berjalan dengan mantan kekasihnya.
Ia akan mengingat bahwa perempuan itu pernah mengisi hari-harinya yang indah dan Ia begitu mencintainya.
Saat itulah lelaki akan mengalami kesedihan yang begitu dalam.
Tentu saja, hal ini tidak akan terjadi sekali, tapi berulangkali.
Sehingga dapat dibayangkan betapa tersiksanya perasaan seorang lelaki.
Dalam sekejap perasaan lelaki menjadi down.
Lelaki seakan menjadi begitu lemah dan rapuh.
Tapi uniknya, ia berusaha menutupi dan tetap memperlihatkan sikap sewajarnya untuk memulihkan perasaannya sendiri.
Sehingga, tak ada seorang pun yang merasakan, kecuali hatinya sendiri yang teriris.
Menyakitkan memang bila kekasih yang anda cintai ternyata pergi meninggalkan anda begitu saja,
tanpa kabar berita apapun. Pastilah anda akan merasa kecewa,
sedih dan berjuta rasa yang tidak bisa anda ungkapkan.
Tapi jangan sampai hal tersebut membuat langkah anda berhenti disitu.
Pikirkan bagaimana anda melanjutkan hidup dan warnai hari anda dengan keceriaan.
Langkah pertama, luangkan waktu untuk menyesuaikan diri.
Saat anda masih bersama sang kekasih,
memang hari-hari anda selalu diwarnai kebersamaan dengannya.
Tapi kini anda harus belajar untuk menangani segala masalah ataupun kondisi sendiri.
Tenangkan diri anda terlebih dahulu dan jangan terlalu buru-buru mencari penggantinya.
Buatlah perenungan. Apakah ada yang salah, hingga dia meninggalkan anda?
Anda tetap butuhkan waktu untuk merenungkan hal tersebut.
Cobalah anda flash back untuk menerka apa yang menyebabkan dia pergi. Setelah anda bisa menjawab penyebabnya,
maka anda bisa mencari kekasih yang baru.
Berbagi bersama teman-teman. Setelah dia pergi, janganlah anda mengisolasi diri untuk meratapi kesedihan.
Pergilah bersama teman-teman dan buatlah kesenangan untuk diri anda sendiri.
Siapa tahu anda bisa menemukan teman baru yang lebih menyenangkan ataupun kekasih baru disana.
Tapi sebaiknya jangan terburu-buru, nikmati saja, bersenang-senang dan biarkan segalanya berjalan apa adanya.
Larut dalam kesedihan hanya membuat anda semakin terpuruk. Memang menyakitkan mengingat hal tersebut,
tapi kenapa anda tidak bercerita kepada sahabat anda untuk berbagi?
Ceritakan semua isi hati anda agar beban di pundak terasa ringan.
0 komentar:
Posting Komentar