Warga dilarang melakukan kegiatan dalam radius 2.5 kilometer dari kawah Tompaluan.
VIVAnews -- Tepat pukul 11.20 Wita Selasa 24 April 2012, Gunung Lokon di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara meletus. Getaran yang diakibatkan cukup kuat, dirasakan hingga sejauh 5 kilometer dari kawah Tompaluan. Untuk ketinggian letusan tak bisa diketahui karena tertutup awan pekat.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Lokon di Tomohon, Farid Bina Rustada mengatakan, tanda-tanda Lokon akan meletus sudah diketahui sejak kemarin. Ia telah memberi sinyal kritis. "Kemarin terjadi sebanyak satu kali gempa tektonik jauh dan dua kali gempa tektonik lokal, serta 13 kali gempa vulkanik dalam, terus 50 kali gempa tektonik dangkal" ujar Farid kepada VIVAnews.com, Selasa 24 April 2012.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Terpisah, Hoyke Makarawung mengatakan, seberapa dahsyat letusan Lokon belum diketahui. Awan menghalangi pemantauan visual aktivitas gunung itu. "Radius penyebaran abu vulkanik juga masih kami cek," kata dia.
Ia mengimbau agar masyarakat sekitar gunung Lokon waspada. "Saat ini belum ada yang mengungsi, meski demikian masyarakat sekitar gunung harus tetap waspada" ujarnya.
Hoyke juga memperingatkan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan dalam radius 2.5 kilometer dari kawah Tompaluan. "Untuk menghindari bahaya." Sebab, masih ada potensi erupsi susulan.
Gunung Lokon memiliki tinggi 1,580 meter. Sudah lama ia menunjukkan aktivitas tinggi, sejak 18 Juni 2011. Pada 10 Juli 2011, Lokon bahkan menyandang status tertinggi gunung api, awas. Empat hari sesudah naik status, Lokon meletus dan melontarkan material vulkanik setinggi 1.500 meter.
Sementara untuk status terbaru pasca letusan siang tadi belum diumumkan. Hingga kini Lokon masih siaga. (sj)
Ketua Pos Pengamatan Gunung Lokon di Tomohon, Farid Bina Rustada mengatakan, tanda-tanda Lokon akan meletus sudah diketahui sejak kemarin. Ia telah memberi sinyal kritis. "Kemarin terjadi sebanyak satu kali gempa tektonik jauh dan dua kali gempa tektonik lokal, serta 13 kali gempa vulkanik dalam, terus 50 kali gempa tektonik dangkal" ujar Farid kepada VIVAnews.com, Selasa 24 April 2012.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara, Terpisah, Hoyke Makarawung mengatakan, seberapa dahsyat letusan Lokon belum diketahui. Awan menghalangi pemantauan visual aktivitas gunung itu. "Radius penyebaran abu vulkanik juga masih kami cek," kata dia.
Ia mengimbau agar masyarakat sekitar gunung Lokon waspada. "Saat ini belum ada yang mengungsi, meski demikian masyarakat sekitar gunung harus tetap waspada" ujarnya.
Hoyke juga memperingatkan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan dalam radius 2.5 kilometer dari kawah Tompaluan. "Untuk menghindari bahaya." Sebab, masih ada potensi erupsi susulan.
Gunung Lokon memiliki tinggi 1,580 meter. Sudah lama ia menunjukkan aktivitas tinggi, sejak 18 Juni 2011. Pada 10 Juli 2011, Lokon bahkan menyandang status tertinggi gunung api, awas. Empat hari sesudah naik status, Lokon meletus dan melontarkan material vulkanik setinggi 1.500 meter.
Sementara untuk status terbaru pasca letusan siang tadi belum diumumkan. Hingga kini Lokon masih siaga. (sj)
0 komentar:
Posting Komentar