Rabu, 11 Januari 2012




Kompleks Garuda Tiara ini terdiri atas wisma A, B, C, D, dan E, yang merupakan bagian sayap dan masing-masing terdiri dari 3 lantai dengan total 456 kamar. Bagian dada dan kepala Garuda terdapat lobi dan ruang konvensi yang mampu menampung 3 ribu orang. Sedang di bagian ekor diperuntukkan bagi hotel total ada 196 kamar.
Menurut Google Maps, gedung itu berada di daerah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Gedung ini merupakan proyek milik Alm. Soeharto
Tetapi itu semua tinggal kenangan belaka
Namun kini semuanya jauh berbeda. Setelah 13 tahun berlalu, ilalang dan terik matahari merusak semuanya. Taman-taman dan bangunan megah seolah sirna. Atap bangunan mulai lapuk serta tembok-tembok tampak kusam. Kaca-kaca gedung juga tampak rusak.
Tidak ada lagi denyut kehidupan di gedung yang dahulu biasa disinggahi ekspatriat asing, yang banyak bekerja di pabrik-pabrik di sekitar lokasi. Jika nasib baik masih melekat, Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) sungguh megah. Selain memiliki wisma, hotel, helipad, sarana olahraga, dan 2 tower apartemen, bangunan itu juga memiliki gedung konvensi. All in one pokoknya.
Sekarang Garuda Pancasila raksasa itu tinggal kenangan. Rombongan tamu yang menginap seperti saat Soeharto masih jaya, tak terlihat lagi. Pemuda-pemudi yang tergabung dalam Kirab Remaja Nasional juga tak pernah mampir. Bila malam tiba, tidak ada penduduk yang berani melintas di sekitar graha. Mereka hanya berani lewat pada siang hari, melintasi jalan setapak yang membelah kawasan tersebut.
Graha Garuda Tiara saat ini dijaga 40 petugas keamanan. Mereka berjaga bergantian, satu regu terdiri dari 16 orang. Musuh utama mereka adalah pencuri barang bekas yang siap mengincar baja-baja kokoh bangunan mahal itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!