Kamis, 08 Desember 2011


Oleh : Iwan Hermawan, M.Pd.

Sebagai propinsi yang asih terbilang muda dari segi umur, bukan berarti Banten tidak memiliki sejarah panjang. Perjalanan sejarahnya tidak hanya dimulai pada awal pembentukan propinsi ini namun jauh sebelum masuknya Islam ke Indonesia, bahkan sejarahnya sudah dimulai jauh sebelum Pajajaran berdiri menjadi kerajaan yang besar di tatar sunda. Berbagai situs purbakala dari jaman prasejarah yang banyak ditemukan di daerah pegunungan Banten serta berbagai manuskrip menjadi bukti wilayah ini telah didiami oleh masyarakat sejak ribuan tahun lalu dan telah menjalin hubungan persahabatan dan perdagangan dengan masyarakat luar.
Bukti perjalanan sejarah panjang, adat istiadat dan budaya warisan generasi pendahulu yang masih melekat dan teguh dipegang oleh masyakat, serta potensi alam yang berlimpah merupakan modal yang tidak ternilai bagi pembangunan daerah, sehingga hal ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya generasi muda agar pada jiwa mereka tertanam rasa cinta dan bangga sebagai bagian dari masyarakat Banten.
Penanaman nilai sejarah dan budaya masyarakat pada generasi muda perlu dilakukan dalam berbagai kesempatan, yaitu melalui kegiatan pendidikan di sekolah atau pun melalui berbagai kegiatan lainnya yang dilakukan di tengah masyarakat, terutama generasi muda.

Pengenalan peninggalan sejarah dan budaya
Keberadaan peninggalan sejarah serta adat istiadat budaya masyarakat tradisional perlu mendapat perhatian dari pemerindah daerah untuk dilestarikan keberadaannya, karena keberadaannya dapat dijadikan sumber bagi upaya pengenalan nilai warisan budaya kepada generasi muda saat ini. Memang upaya untuk melestarikan peninggalan sejarah yang tersebar di banyak situs sejarah bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan tanpa biaya, karena upaya ke arah situ selalu berbenturan dengan kepentingan ekonomi sesaat dengan alasan pembangunan. Sehingga tidak heran jika di daerah lain banyak situs-situs sejarah yang beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman atau industri. Hal ini terjadi karena kurangnya rasa peduli pemerintah, termasuk pemerintah daerah, untuk mempertahankan dan melestarikan keberadaan situs sejarah tersebut. Mereka lebih mengedepankan kepentingan ekonomi sesaat dan kepentingan segelintir orang tanpa berfikir untuk jangka panjang bagi generasi berikutnya.
Pelajaran yang berharga dari kasus tersebut semoga tidak diulangi di wilayah Banten, karena keberadaan situs sejarah yang banyak tersebar memang secara perhitungan ekonomi sesaat tidaklah menguntungkan, tetapi nilai yang terkandung di dalamnya merupakan suatu potensi yang besar melebihi potensi ekonomi sesaat. Keberadaannya akan menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat dan tentunya menjadi modal bagi pendidikan generasi muda hingga mereka tidak “pareumeun obor” akan sejarah masa lalunya.
Salah satu bentuk pelestarian nilai sejarah pada situs-situs sejarah yang tersebar di seluruh Banten, adalah melalui kegiatan widya wisata bagi para pelajar. Selama kegiatan kunjungan tersebut siswa akan memperoleh suguhan informasi berkenaan dengan sejarah panjang leluhur mereka dan akan terjadi transformasi nilai dari generasi terdahulu ke generasi sekarang.

Pentingnya keberadaan Museum Umum
Perjalanan panjang sejarah Banten telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai bagi sejarah perkembangan masyarakat, selain itu keberadaan adat istiadat budaya masyarakat yang khas dan masih dipegang hingga saat ini perlu diperkenalkan kepada masyarakat. Upaya untuk memperkenalkan tersebut tidaklah mungkin dilakukan jika keberadaan benda-benda tersebut tidak dikumpulkan dalam suatu tempat, sehingga untuk itu Banten perlu membangun sebuah Museum Umum. Karena sifat dan fungsinya, Museum ini tidak hanya menyimpan dan memamerkan salah satu jenis koleksi, melainkan dapat menampung berbagai koleksi yang berkaitan dengan perjalanan sejarah budaya masyarakat serta lingkungannya yang justru tidak dimungkinkan untuk disimpan dan dipamerkan pada jenis Museum khusus.
Selain memamerkan benda-benda yang mengandung nilai sejarah, pada Museum ini dapat juga dipamerkan potensi yang dimiliki oleh Daerah, seperti potensi adat istiadat dan budaya masyarakat, potensi Sumberdaya Alam, potensi penduduk serta berbagai potensi yang dapat dijadikan modal bagi pembangunan daerah. Akibatnya keberadaan Museum tidak hanya berfungsi sebagai “album Sejarah” melainkan juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki daerah sebagai modal bagi terlaksananya pembangunan.
Keberadaan Museum tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang mengumpulkan dan memamerkan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah perkembangan kehidupan manusia dan lingkungan, tetapi mempunyai fungsi yang sangat mulia yaitu merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pengembangan nilai budaya bangsa guna memperkuat kepribadian dan jati diri bangsa, mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan kebanggaan nasional sehingga melalui transformasi nilai yang terjadi di Museum diharapkan budaya lokal yang berkembang di masyarakat dapat tetap lestari di tengah serbuan budaya asing yang masuk tidak terbendung.
Bagi dunia pendidikan, keberadaan Museum sangat mendukung bagi tercapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena antara Museum dengan dunia pendidikan mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta pelestaraian nilai luhur bangsa kita walau dengan cara yang berbeda. Karena di sekolah pencapaian tujuan pendidikan dilakukan melalui interaksi antara guru dengan murid sedangkan di museum interaksi yang terjadi adalah interaksi antara benda koleksi dengan pengunjung yang datang untuk melihat dan mencoba untuk menarik makna yang terkandung di dalamnya.
Pendirian Museum dari segi ekonomi memang tidak akan menguntungkan karena nilai yang ditanamkan di dalamnya tidak akan dapat kembali dengan segera bahkan tidak mungkin untuk dapat kembali, sehingga diperlukan kesadaran dari berbagai pihak guna mewujudkannya. Manfaat yang sangat besar telah menanti melebihi dari sekedar manfaat jangka pendek berupa pertumbuhan ekonomi. Setelah Museum berdiri, keberadaannya akan menjadi aset yang sangat tinggi nilainya untuk jangka waktu yang panjang terutama berkaitan dengan penumbuhan nilai-nilai kebangsaan dan pelestarian budaya nasional pada siri generasi muda di tengah terjangan budaya global.
Untuk lebih memahami betapa pentingnya keberadaan sebuah museum, perlu kita renungkan tulisan berikut ini :
“Apabila suatu bangsa adalah sebuah keluarga yang hidup dengan dan dalam rumah kebudayaannya, maka Museum dapatlah dipahami sebagai album keluarga itu. Di dalam album itulah foto-foto seluruh keluarga tersimpan dan disusun dari setiap masa dan generasi. Foto-foto itu ditatap untuk tidak sekedar menjenguk dan menziarahi sebuah masa lalu, sebab waktu bukan hanya terdiri dari ruang dimensi kemarin, hari ini dan besok pagi. Foto-foto itu adalah waktu yang menjadi tempat untuk menatap dan memaknai seluruhnya, bukan hanya peristiwa, akan tetapi juga pemaknaan di balik peristiwa-peristiwa itu. Pemaknaan tentang seluruh identitas, di dalam dan di luar kota. Foto-foto itu akhirnya bukan lagi dipahami sebagai sebuah benda” (HU Pikiran Rakyat, 22 Februari 2001).
Melalui berbagai upaya pelestarian nilai sejarah, adat istiadat dan budaya bangsa serta pengenalan berbagai potensi pembangunan yang dimiliki daerah diharapkan akan muncul generasi-generasi yang tangguh yang menghargai dan menjunjung tinggi budaya sendiri serta mampu mempertahankannya di tengah terpaan budaya asing yang datang menyerbu. Semoga.......
sumber :  http://iwan1772.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=3

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!