Rabu, 21 Desember 2011

Kepada sahabatku, Malaysia

Hai, sahabatku Malaysia. Bagaimana kabarmu menjelang lebaran kali ini? Wah,
tentunya sudah banyak persiapan serta kesibukan yang menyita waktu karena
sebentar lagi idul fitri akan tiba. Tapi, walaupun sibuk, jangan lupa untuk
mengeluarkan zakat fitrahnya ya... ingat lho, ini kewajiban.

Hai sahabatku Malaysia. Di lebaran nanti jangan lupa putar lagu Rasa Sayange
ya, ups lupa... lagu Rasa Sayang Hey. Lagu itu memang punya irama yang bagus
dan punya nuansa yang mengasyikkan buat siapapun untuk berbalas pantun.
Karena aku tahu di sana tidak punya lagu-lagu yang bagus, makanya kamu
bilang bahwa lagu Rasa Sayang Hey itu adalah lagumu. Tenang saja, aku nggak
marah kok, sebab aku masih punya ribuan lagu lainnya. Kamu mau?

Hai sahabatku Malaysia. Jangan lupa ya lebaran nanti kamu pasti dikunjungi
oleh saudara-saudaramu. Wah, di rumah pasti sibuknya luar biasa. Piring yang
kotor, gelas yang berantakan, karpet yang terkena tumpahan kuah, atau sampah
yang berserakan. Sahabatku, kamu jangan khawatir. Sebab, saudaraku akan
memberesi semua yang berantakan itu. Kalau saudaraku tidak bekerja sesuai
keinginanmu, ya sudah dicambuk saja, disuruh loncat dari jendela, atau
gajinya nggak usah diberi. Bukannya kamu selama ini juga begitu?

Hai sahabatku, Malaysia. Di saat lebaran nanti, jangan marah ya kalau ada
asap yang juga ikutan menyambangi rumah-rumahmu. Karena hanya itu oleh-oleh
yang bisa aku berikan kepadamu. Meski sebenarnya aku ingin memberikan
buah-buahan kepadamu, tetapi kamu lupa ya kalau pohon-pohonku sudah kamu
ambil. Masak sih kamu bisa lupa? Kan hutan di Sumatera dan Kalimantan
sekarang sudah habis olehmu.

Hai sahabatku, Malaysia. Di lebaran nanti kamu pakai apa? Tentu kamu akan
pakai batik motif perang itukan? Wah, kalau itu sih memang bagus sekali. Di
sini, kamu bisa lihat motif itu di Yogyakarta. Sama? Memang sama, tapi kan
katanya kamu yang punya dan asli dari sana.

Apalagi ketika kamu pakai batik kamu sedang menyantap ketupat dengan lauknya
rendang daging yang kamu bilang asli buatan sana. Aku pernah lho dapat
kiriman darimu, sekotak rendang daging dengan tulisan MADE IN MALAYSIA. Hmm,
memang enak. Jangan khawatir kalau kamu kekurangan resep makanan dan
masakan, kamu tinggal bilang saja. Di sini ada ribuan resep khas Indonesia
yang boleh kamu ambil. Tenang saja aku nggak marah kok, bahkan kalau kamu
bilang khas dan asli dari Malaysia pun aku nggak marah.

Hai sahabatku, Malaysia. O ya menjelang lebaran nanti tanggal 10 Oktober ada
astronotmu kan yang akan terbang ke luar angkasa dengan Soyuz. Wah, selamat
ya. Aku turut senang lho. Ternyata tidak sia-sia bapak-ibu guru kami
mengajari anak-anak Malaysia pendidikan. Bahkan sampai sekarang pun masih
banyak kan profesor Indonesia yang mengajar di sana. Wah, kalau kamu lupa
terhadap siapa gurunya, ya nggak apa-apa. Karena bagi aku guru itu adalah
pahlawan, pahlawan tanpa tanda jasa. Jadi kalau kamu melupakan sejarah dan
kenyataan itu ya wajar saja.

Hai sahabatku, Malaysia. Suatu saat nanti aku akan berlebaran di sana. Tapi
apakah kamu ingat dengan namaku? Ya, namaku INDONESIA dan bukan INDON. Kalau
kamu lupa sih ya nggak apa-apa. Toh, selama ini kamu juga sering lupa.
Maklum kamu kan orang muda yang ngakunya tua bangka. He he he he....

Ya sudah sahabatku, Malaysia. Di bulan yang baik dan berkah ini, kuucapkan
kepadamu untuk menikmati lebaran dengan enak ya. Jangan sedih.... aku,
Indonesia nggak apa-apa kok. Aku selalu paham kok kalau kamu memang begitu,
dan memang sifatnya begitu.

dari sahabatmu,
Indonesia

PS:
Eh, aku punya lagu lebaran yang dinyanyikan BIMBO. Kamu mau ambil nggak?

**
*:: iT iS nIcE tO bE iMpOrTaNt.. bUt mOrE iMpOrTaNt tO aLwAyS bE nIcE ::*
**

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!